jika ingin mengikuti dari awal silahkan baca tulisan sebelumnya :
Belajar dari pengalaman kemo pertama menghadapi kemo kedua lebih percaya diri. Seminggu menjelang kemo kedua kondisi badan semakin membaik. Efek dari kemo pertama semakin berkurang. Nafsu makan mulai membaik.
Karena itu asupan gizi ditingkatkan. Mumpung doyan porsinya ditambah. Juzz buah beat plus apel menjadi santapan tiap hari. Disiplin dalam mengkosumsi obat membantu mempercepat pemulihan. Berat badan relatif stabil. Naik ataupun turun tidak lebih dari 2kg. Dari hasil tes darah yang dilakukan tiap minggu hasilnya lumayan. Kurang-kurang dikit gak masalah yang penting masih layak untuk menjalankan kemo.
Kendala masih sama sulit dapat kamar. Takut urusannya berlarut larut yang bisa mengganggu jadwal pengobatan akhirnya terpaksa mengambil kelas VIP yang harganya berlipat 2x dari kelas satu. Sisi baiknya karena sendiri jadi tidak ada gangguan dari sebelahnya yang kadang mengganggu nafsu makan atau mental, misalnya sebelah muntah, batuk terus mengeluarkan riak, dalam kondisi kritis.
Proses, obat dan dosisnya masih sama dengan kemo yang pertama. Menghindari rasa mual yang berlebih saat obat kemo dimasukkan lewat infus saya melewatinya dengan tidur, begitu bangun prosesnya sudah selesai. Jadwal kemo pas malam hari sangat membantu untuk bisa tidur nyaman.
Pasca kemo kedua serangan yang dirasakan relatif sama. Setelah kembali ke rumah badan mulai panas gak jelas rasanya seperti dibakar. Mungkin ini yang bikin rambut rontok. Rasa pada mulut gak karu karuan. Setiap malam menjadi malam-malam yang panjang tidak pernah tidur nyenyak.
Kalo kemo pertama serangan perut membuat mencret berkepanjangan yang kedua ini dengan menjaga makanan mencret bisa dihindari namun perut menjadi kembung.
Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi efek kembung mulai dari menggosok perut dengan minyak kayu putih sampai minum obat anti perut kembung.
Sama seperti kemo pertama puncak penderitaan terjadi pada mejelang minggu kedua setelah kemo dan pada minggu ketiga mulai berangsur 'normal'.
Alhamdulillah, dukungan keluarga dan sahabat menguatkan aku untuk terus bersemangat menjalani pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar