Kamis, 20 Agustus 2009

Setelah uang pecahan 2.000 akan muncul uang ecahan 200.000 ?


















Tadi pagi untuk pertama kalinya saya melihat uang pecahan Rp. 2.000,-. warnanya abu - abu dengan gambar Pangeran Antasari dimuka dan tarian adat dayak dibaliknya, Unsur pengamannya berupa tanda air bergambar Pangeran Antasari dengan benang pengaman yang tertanam di kertas uang dan bertuliskan BI2000 berulang-ulang yang akan memendar merah di bawah sinar ultraviolet. Pangeran Antasari sendiri merupakan pahlawan nasional yang berasal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


Munculnya pecahan 2.oooan ini menurut BI untuk untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar.Uang pecahan ini peluncurannya dilakukan oleh pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, didampingi Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengedaran uang, S. Budi Rochadi, Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, dan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang di Banjarmasin, Kalimantan, Kamis (9/7/2009) dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009.

Uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra dengan menyediakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang yaitu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio. BI juga mengeluarkan Uncut Banknotes Rp2.000 (uang khusus yang belum dipotong/uang bersambung) sebanyak 4.700 lembaran dengan jenis uang bersambung masing-masing berisi 2 bilyet, 4 bilyet dan 50 bilyet. Sebagai benda koleksi, Uncut Banknotes ini lazim dikeluarkan di berbagai negara sebagai penerbitan uang khusus.


Dengan keluarnya uang pecahan baru 2.000 berarti jenis uang pecahan yang beredar bertambah banyak dari pecahan kepala 1 yaitu : 10 rupiah, 100 rupiah, 1.000 rupiah, 10.000 rupiah, 100.000 rupiah kemudian berkepala 5 : 5 rupiah, 50 rupiah, 500 rupiah, 5.000 rupiah, 50.000 rupiah dan berkepala 2 mulai dari 200 rupiah, 2.000 rupiah (baru) dan 20.000 rupiah.
Melihat formasi seperti itu tidak menutup kemungkinan pecahan 200.000 rupiah akan menyusul, apalagi uang rupiah semakin hari nilainya semakin turun mengikuti harga - harga barang yang terus melambung mengikuti inflasi. Dulu dengan pecahan 100.000 kita bakal sulit mendapat pengembalian jika dipakai berbelanja di kaki lima tetapi sekarang pedagang kaki lima sudah biasa menerima pecahan 100.000. Apalagi pecahan terbesar seratus ribu terbit sudah lima tahun yang lalu. Percaya atau tidak hanya menunggu waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar